Peta (lanjutan) Kepadatan Relatif Populasi manusia
Layer dan penjelasan (lanjutan)
Layer mengenai kepadatan relatif populasi dipersiapkan oleh PanEco/YEL dari kantor Biro Pusat Statistik (PBS) di Aceh danSumatea Utara 2008-2009 dan shapefiles mengenai pemukiman manusia, peta Topografi Bakosurtanal untuk Indonesia 1:50.000, dengan poin tambahan untuk populasi (seperti Lembah Alas) tidak ditunjukkan di peta ini. Catatan: Data untuk sebagian provinsi Sumatera Utara (yang tidak berdekatan dengan habitat orangutan) tidak ditunjukkan (umpamanya Pulau Nias).
Perubahan Tutupan Lahan – Batang Toru
Tata, H.L. and van Noordwijk M. 2010. Human Livelihoods, Ecosystem Services and the Habitat of the Sumatran Orangutan: Rapid Assessment in Batang Toru and Tripa. Bogor, Indonesia: World Agroforestry Centre/ICRAF Southeast Asia Regional Office.
Perburuan orangutan (Batang Toru) Status Hutan
Data perburuan diperoleh dari hasil survei sosial-ekonomi (2811 responden dari 377 tempat) pada tahun 2007 dan 2009 disekitar hutan Batang Toru oleh PanEco/YEL dan rekan kerja lainnya (in prep.).
Status Hutan Aceh ditunjukkan pada “Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Propinsi NAD, 1:2.000.000. SK170/Kpts-II/2000”. Status hutan Sumatera Utara ditunjukkan pada peta lampiran “Peta Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara, 1:5.000.000. SK 44/Kpts-II/2004”. Kedua peta ini dapat diunduh dari website Kementerian Kehutanan (http://www.dephut.go.id)
Areal yang memenuhi syarat untuk mendapatkan status perlindungan
Ketidak sesuaian lahan untuk pertanian
Kelas kemiringan dan ketinggiandi atas 2000m diproduksi (generated) dari SRTM 90m DEM (dapat diunduh dari website CGIAR: http://srtm.csi.cgiar.org/); tipe tanah sensitif pada kemiringan di atas 15% ditentukan dari 1:250.000 serial peta unit tanah yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor, 1990. Gambut lebih dalam dari 3 meter diadaptasi dari Wetland International Indonesia.
Kesesuaian sistem lahan yang berbeda untuk berbagai produk pertanian diambil dari RePPProT (Regional Physical Planning Programme for Transmigration) proyek tahun 1980-an. Masing-masing sistem lahan dikaji sebagai Sesuai, Tidak Sesuai, atau Tidak seusai tanpa input untuk sejumlah komoditi. Sistem Lahan dipetakan pada skala 1:250.000. Departemen Sumber Lahan/Bina Program, 1988. Peninjauan Hasil Fase I dari Regional Physical Planning Programme for Transmigration (RePPProT) Land Resources Department, Overseas Development Administration, London, UK; dan Direktorat Bina Program, Direktorat Jenderal Penyiapan Pemukiman, Jakarta, Departemen Transmigrasi, Indonesia.
Stok karbon di atas dan di bawah permukaan tanah
Aquifer Productivity Tangkapan Air Peristiwa Kebakaran di Tripa + Perkebunan
Data disediakan oleh World Agroforestry Centre
Aquifer productivity didigitasi dari Lembar I dan sebagian dari Lembar II dari 1:1.000.000 Peta Hidro Ekologi Indonesia diterbitkan pada 2004 oleh Direktorat Geologi dan Lingkungan Areal Tambang.
Daerah tangkapan air di Sumatera Utara didigitasi oleh PanEco/YEL, berdasarkan SRTM 90m DEM dan peta topografi 1:50.000 (25m interval kontur).
Peristiwa kebakaran diplot dari MODIS Terra dan Aqua satellite data dari November 2000 hingga Agustus 2010 disediakan oleh Fire Information for Resource Management System (FIRMS) (lihat referensi: NASA/University of Maryland, 2002). Batas konsesi perkebunan didigitasi oleh PanEco/YEL berdasarkan peta hak konsesi yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Aceh.
Peluang Pariwisata
Beradasarkan peta pariwisata Taman Nasional Gunung Leuser-Hutan Tropis Warisan Sumatera UNESCO-DESMA Center, 2010